Wednesday, November 27, 2019

Peran Teknologi Alat Tangkap Sebagai Penunjang Kesejahteraan Nelayan

Menurut data yang tercatat di kantor menteri negara lingkungan hidup pada tahun 1994, sumberdaya ikan yang hidup di perairan Indonesia dinilai memiliki tingkat keanekaragaman hayati paling tinggi. Sumber daya tersebut paling tidak mencakup 37% dari spesies ikan yang ada di dunia. Baroni menyatakan bahwa di wilayah perairan laut Indonesia terdapat beberapa jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi antara lain : tuna, cakalang, udang, tongkol, tenggiri, kakap, cumi-cumi, ikan-ikan karang (kerapu, baronang, udang barong/lobster), ikan hias dan kerang-kerangan.Agar sumberdaya ikan yang negara kita miliki termanfaatkan semaksimal mungkin maka diperlukan teknologi penangkapan ikan yang mendukung hal tersebut.

Teknologi penangkapan ikan adalah seperangkat alat, teknik/cara atau proses yang digunakan untuk mempermudah segala pekerjaan dalam memenuhi kebutuhan dalam penangkapan ikan. Teknologi penangkapan ikan merupakan terapan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti permesinan,dinamika dan lain-lain. Mulao dari proses pembuatan sampai pemasaran yang mencakup pengguna dari alat tangkap tersebut. Teknologi penangkapan ikan ini terdiri dari :
✓  Teknologi bahan dan peralatan penangkap ikan (fishing gear and materials),
✓  Teknologi kapal penangkap ikan dan perlengkapannya (fishing vessels and auxiliaries),
✓  Metode dan operasi penangkapan ikan (fishing methods and operations),
✓  Ilmu tingkah laku ikan (fish behaviour),
✓  Teknologi pendeteksian dan penentuan posisi ikan (fish detection and location),
✓  Teknologi pengembangan perikanan tangkap (identification and development of new fisheries).

Beberapa contoh teknologi yang telah di terapkan di Indonesia seperti kort nozzle -  jenis propeller kapal yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar hingga 22,42%. Selain menghemat biaya operasional, juga lebih ramah lingkungan karena efisien dalam penggunaan energi. Dengan teknologi, kita dapat meminimalisir dampak pencemaran laut dalam pengoperasian penangkapan ikan.
Contoh lainnya juga ada jaket tuna yang merupakan  alat bantu penanganan ikan pasca penangkapan dengan alat tangkap pancing ulur tuna (hand line). Alat ini dipasang ketika mata kail pada pancing ulur termakan oleh tuna, untuk mengurangi gerakan ikan, sehingga mempercepat proses penangkapan ikan dan meningkatkan kualitas ikan tangkapan

Teknologi penangkapan ikan mengalami perkembangan yang signifikan dari waktu ke waktu seiring dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada awalnya penangkapan ikan masih menggunakan alat-alat yang sederhana, tetapi setelah adanya penemuan-penemuan besar di abad pertengahan seperti mesin uap, pembuatan kapal baja dsb, maka bidang perikanan pun mengalami kemajuan dengan dioperasikannya kapal penangkap ikan bermesin uap yang dapat melayari perairan yang jauh.

Pada lapisan masyarakat Indonesia  penggunaan teknologi pada alat tangkap yang di gunakan hanya 10%, edangkan 90% nya lagi masih menggunakan alat tangkap sederhana. Hal ini dikarenakan biaya serta skill yang belum tercukupi, karna untuk menciptakan suatu teknologi di butuhkan modal yang besar serta skill yang terlatih.Oleh karna itu penggunaan teknologi yang tepat sangat mendukung kesejahteraan nelayan Indonesia.